Ingin Lolos Seleksi Penulis Buku Anak GLN 2022? Lakukan Ini dari Sekarang! (1)

Genap sebulan yang lalu saya mengikuti acara Pertemuan Penulis Bahan Bacaan Literasi 2021 yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek. Rasanya masih takjub sendiri. Seribu lebih gitu lho naskah yang ikut seleksi, dari seluruh Indonesia, dan naskah saya jadi salah satunya yang menarik perhatian para juri. Alhamdulillah, kalau bukan kuasa dan kemurahan Allah, ini nggak akan terjadi. Yang bikin tambah terharu, nantinya buku-buku hasil seleksi ini akan dibagikan secara gratis, dibaca oleh anak-anak di seluruh Indonesia, terutama daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal).

Pada Sayembara Penulisan Bahan Bacaan Literasi Tahun 2021 ini, ada 1421 naskah yang lolos administrasi, yang memenuhi syarat-syarat teknis yang ditentukan panitia. Menurut cerita Kepala Badan Bahasa, Pak E. Aminudin Azis, naskah yang masuk ke panitia sebenarnya lebih dari itu, tapi nggak memenuhi syarat. Dari 1421 naskah yang memenuhi syarat itu dipilihlah 75 naskah terbaik dari 63 penulis (ada penulis yang naskahnya lolos lebih dari 1). Jadi buat teman-teman yang berniat ikut tahun depan, penting banget menggarisbawahi ini sejak awal: penuhi semua syarat yang telah ditentukan, nggak usah ditawar. Misalnya panitia minta calon peserta melampirkan biodata lengkap termasuk nama media sosial, ya tulis lengkap beserta akun medsos.

Persiapan Ikut Seleksi

Untuk mengikuti seleksi penulisan bahan bacaan GLN, apa saja sih yang perlu disiapkan? Kalau saya sendiri, pertama niat. Kalau ngomongin niat, sebenarnya dari sejak lama niat ini ada. Tapi kesempatannya yang belum ada. Saya selalu melihat timeline sih begitu ada pengumuman. Kan kalau dinyatakan lolos diundang ke Jakarta nih, dan wajib datang. Misalnya yang tahun 2019, kepingiiin banget ikut, tapi waktu itu sulung saya sedang persiapan UN dan masuk SMP . Akhirnya skip deh. Kalau yang 2021 ini, waktu acara pertemuan di Jakarta kok ya kebetulan berbarengan si kakak ujian kenaikan kelas. Untungnya pas berangkat hari terakhir sih, jadi nggak terlalu galau ninggalin. Yang bikin galau justru berita tentang naiknya kasus covid di Jakarta. Duh ya, bener-bener nggak berhenti doa waktu itu. Jadi, pastikan niat sinkron dengan situasi dan kondisi ya.

Setelah niat, apalagi?

Begini, seleksi awal sayembara ini kan pakai sampel ilustrasi ya. Jadi sebenarnya yang dinilai bukan naskah ceritanya saja, tetapi contoh gambarnya juga. Penilaian naskah dan contoh gambar itu 50:50. Jadiii, gandeng calon ilustrator yang bisa nggambar bagus, yang profesional, plus kerjanya cepet. Cari kenalan ilustrator mulai sekarang sebanyak-banyaknya. Kalau kita search di instagram, banyak lho akun ilustrator yang gambarnya kece-kece. Pepet dari sekarang kalau perlu. Naskah kalian buagus, tapi sampel gambarnya di bawah standar, percaya deh, nggak akan dilirik sama juri! Sayang banget lho kalau kayak gini. Saya juga baru tahu kemarin di pertemuan penulis. Akhirnya saya tahu, kenapa naskah saya yang 2 (saya kirim 3 btw buat seleksi) itu nggak lolos. Sepertinya salah satunya karena sampel gambar yang dikirim bobotnya di bawah standar, hehehe.

Di atas saya tulis, buat kerjasama proyek buku GLN ini pilih calon ilustrator yang profesional dan kerjanya cepet. Kenapa? Karena batas waktu pengerjaan ilustrasi keseluruhan buku itu kurang lebih hanya sebulan sodara sodara! Ini terhitung sejak naskah selesai dipresentasikan dan dapat kritik saran dari dewan juri (yang pada saat proses penyelesaian naskah jadi mentor juga buat penulis terpilih).  Kalau bisa juga, pilih calon ilustrator yang bisa fokus ke naskah kita. Tanyakan pada saat akan mengerjakan sampel: dia sedang ada proyek lain nggak? Sanggup nggak ngebut selama sebulan seandainya naskah lolos seleksi? Begitu…

Selanjutnya, tentu saja menyiapkan naskah yang oke. Naskah yang bagaimana itu? Tergantung yang mau diseleksi naskah jenis apa. Kalau yang 2021 ini kan yang diaudisikan naskah buku untuk anak PAUD/TK, dan pembaca SD kelas awal. Jadi pakemnya mengikuti jenjang itu. Untuk teknis penulisan tinggal disesuaikan dengan juknis yang dikasih panitia. Sekali lagi, yang nurut ya sama S & K sayembara, biar lolos, hehehe.

Jangan lupa pelajari buku-buku dari penulis yang lolos di tahun-tahun sebelumnya ya. Buku-buku itu bisa diakses di laman buku digital kemdikbud. Dengan begini kita jadi punya gambaran, seperti apa model buku lulusan sayembara GLN, hehehe…

Oke, segini dulu. InsyaAllah akan saya ceritakan di post selanjutnya ya…

Bersambung…

 7,487 total views,  3 views today